Korundum (Al₂O₃) adalah mineral oksida aluminium yang sangat istimewa—bukan hanya karena kekerasannya yang luar biasa (9 pada skala Mohs, hanya di bawah berlian), tetapi juga karena varietas berwarnanya yang menjadi batu mulia paling dicari di dunia: Ruby (merah) dan Safir (biru, kuning, pink, dll.).
Artikel ini akan mengupas tuntas korundum dari perspektif geologi Indonesia—mulai dari kimia mineral, proses pembentukan, lokasi di nusantara, hingga cara membedakan korundum alami dari sintetis.
Karakteristik Fisik & Kimia Korundum #
Komposisi Kimia #
- Formula: Al₂O₃ (aluminium oksida murni)
- Pewarna:
- Ruby: Kromium (Cr³âº) menggantikan sebagian aluminium → warna merah
- Safir Biru: Titanium (Tiâ´âº) + Besi (Fe²âº) → warna biru
- Safir Kuning: Besi (Fe³âº) tanpa titanium → warna kuning
- Safir Pink: Kromium dalam jumlah kecil → pink
- Safir Tanpa Warna (White Sapphire): Korundum murni tanpa impuritis
Sifat Fisik #
| Properti | Deskripsi |
|---|---|
| Sistem Kristal | Trigonal (terlihat heksagonal) |
| Kekerasan | 9 (Skala Mohs) |
| Kilap | Vitreous (kaca) hingga adamantine (seperti intan) |
| Belahan | Tidak ada (pecahan conchoidal) |
| Berat Jenis | 3.95 - 4.10 g/cm³ |
| Indeks Bias | 1.762 - 1.778 (birefringence kuat) |
| Fluoresensi | Ruby: merah kuat di bawah UV, Safir: umumnya inert |
| Pleochroism | Ya (warna berubah tergantung sudut pandang) |
Mengapa Korundum Sangat Keras? #
Ikatan kimia Al-O sangat kuat dan rapat. Struktur kristalnya tersusun dalam pola heksagonal close-packed, sehingga hanya berlian (struktur kubik intan) yang lebih keras.
Implikasi Praktis:
- Digunakan sebagai abrasive (amplas, gerinda)
- Tahan gores untuk jam tangan premium (safir kristal)
- Cocok untuk perhiasan daily-wear (tidak mudah lecet)
Ruby: Si Merah Darah Merpati (Pigeon’s Blood) #
Ruby adalah korundum merah yang diwarnai oleh kromium. Semakin tinggi kandungan Cr³âº, semakin merah pekat warnanya.
Grading Warna Ruby #
- Pigeon’s Blood (Darah Merpati): Merah murni dengan sedikit hint biru/ungu. Paling mahal (Burma/Myanmar).
- Pinkish Red: Merah dengan nuansa pink (Tanzania, Mozambik).
- Brownish Red: Merah kecoklatan (kualitas komersial, lebih murah).
Catatan: Hanya korundum merah yang disebut ruby. Jika pink terlalu dominan, namanya Pink Sapphire (bukan ruby).
Ruby Terbaik Dunia #
- Mogok, Myanmar: Standar emas ruby “pigeon’s blood”
- Mong Hsu, Myanmar: Ruby dengan inklusi biru (setelah heat treatment jadi merah murni)
- Mozambik: Suplai ruby terbesar saat ini (sejak 2000-an)
- Thailand (Chanthaburi): Pusat pemrosesan dan treatment ruby
Ruby di Indonesia #
Ditemukan di Kalimantan Barat (Sanggau, Sintang) dan Sulawesi Tengah (Palu), namun produksi sangat terbatas. Kebanyakan berukuran kecil (<1 karat) dan kualitas komersial.
Potensi: Belum ada eksplorasi sistematis. Deposit plaser di Kalimantan perlu riset lebih lanjut.
Safir: Biru Langit Kashmir hingga Kuning Madu #
Semua korundum bukan merah disebut safir, meski yang paling terkenal adalah safir biru.
Warna Safir (Fancy Sapphire) #
- Blue Sapphire (Paling populer)
- Yellow Sapphire (Kuning madu, populer di India untuk astrologi)
- Pink Sapphire (Merah muda, mahal hampir seperti ruby)
- Padparadscha (Orange-pink salmon, sangat langka—nama dari bunga lotus Sri Lanka)
- Green Sapphire (Hijau, jarang)
- Star Sapphire (Asterism—bintang 6 sinar akibat inklusi rutile)
Safir Biru Terbaik Dunia #
- Kashmir, India (1880-an): Warna biru “velvet” yang tidak tertandingi. Deposit habis, jadi safir Kashmir antik sangat mahal.
- Burma (Myanmar): Biru royal, kejernihan tinggi.
- Sri Lanka (Ceylon): Biru cerah, sering ada asterism (star sapphire).
- Madagascar: Suplai besar untuk pasar modern.
- Australia: Safir gelap (blue-black), harga terjangkau.
Safir di Indonesia #
- Kalimantan Barat: Safir biru dan kuning ditemukan di endapan plaser.
- Sumatera Barat: Safir kuning dalam endapan aluvial.
- Sulawesi: Safir dalam batuan metamorf (gneiss).
Karakteristik: Warna biru umumnya lebih gelap (Australian-type), perlu heat treatment untuk meningkatkan kecerahan.
Genesa Korundum: Dari Magma hingga Plaser #
1. Endapan Magmatik-Metamorf #
Korundum terbentuk dalam batuan miskin silika (karena Al₂O₃ akan bereaksi dengan SiO₂ membentuk mineral lain jika silika ada).
Batuan Induk:
- Marble (batu kapur metamorf): Korundum kristal besar dalam marble (contoh: Mogok, Myanmar)
- Gneiss & Schist: Korundum dalam batuan metamorf regional tingkat tinggi
- Syenite: Batuan beku alkali miskin kuarsa
Proses:
- Batuan kaya aluminium (bauxite, clay) mengalami metamorfisme tingkat amphibolite hingga granulite (T > 600°C, P > 5 kbar).
- Al₂O₃ tidak bisa membentuk feldspar (karena kurang silika), jadi kristal sebagai korundum.
- Impuritis (Cr, Ti, Fe) dari batuan sekitar masuk ke struktur kristal → memberikan warna.
2. Endapan Metasomatik (Skarn) #
Intrusi granit ke batuan karbonat (dolomit) menghasilkan skarn kaya korundum.
Reaksi:
CaMg(CO₃)₂ + Al₂O₃ (dari fluida magmatik) → Al₂O₃ (korundum) + Ca-Mg silicates + CO₂
3. Endapan Plaser (Aluvial) #
Ini deposit paling sering ditambang di Indonesia. Korundum sangat tahan pelapukan kimia, jadi setelah batuan induk lapuk, kristal korundum terakumulasi di sungai/pantai berdasarkan berat jenis tinggi (SG ~4).
Metode Penambangan: Dulang manual atau dredging (seperti tambang timah).
Treatment & Enhancement Korundum #
Lebih dari 90% korundum di pasar telah meng alami treatment. Ini BUKAN pemalsuan—treatment diterima industri asalkan didisklosur.
1. Heat Treatment (Pemanasan) #
Tujuan: Meningkatkan warna dan kejernihan.
Proses:
- Suhu 1200-1800°C dalam tungku listrik
- Atmosfer oksidatif (untuk safir biru) atau reduktif (untuk ruby)
- Durasi: beberapa jam hingga hari
Hasil:
- Safir biru gelap → biru cerah
- Ruby merah keunguan → merah murni
- Inklusi silk (rutile) meleleh → lebih jernih
Status: Permanen, diterima pasar, harga turun 20-50% dibanding “no heat”
2. Diffusion Treatment #
Beryllium Diffusion: Memasukkan unsur beryllium ke permukaan safir untuk mengubah warna (misalnya: putih → kuning/orange).
Titanium Diffusion: Membuat safir biru palsu (hanya permukaan yang biru, dalam tidak berwarna ketika di-recut).
Status: Harus didisklosur, harga jauh lebih murah, dianggap kurang etis oleh sebagian kolektor.
3. Glass Filling (Pengisian Kaca) #
Ruby kualitas rendah (banyak rekahan) diisi dengan kaca timbal untuk meningkatkan kejernihan.
Status: Kontroversial, harga sangat murah, tidak cocok untuk investasi.
Korundum Sintetis vs Alami #
Metode Pembuatan Sintetis #
-
Verneuil Process (Flame Fusion, sejak 1902):
- Bubuk alumina dilelehkan dalam flame oxy-hidrogen
- Kristal tumbuh seperti “carrot” (boule)
- Sangat murah (~$1/karat untuk ruby sintetis)
-
Flux Growth:
- Korundum ditumbuhkan dalam larutan flux (lead oxide)
- Inklusi mirip alami (sulit deteksi tanpa lab)
- Lebih mahal (~$50-$100/karat)
-
Hydrothermal:
- Kristal tumbuh dalam autoclave bertekanan tinggi
- Kualitas mendekati alami
Cara Membedakan (Perlu Alat) #
| Metode | Alami | Sintetis (Verneuil) |
|---|---|---|
| Inklusi | Zirkon, calcite, silk (rutile) | Gas bubbles, curved growth lines |
| UV Fluoresensi | Variabel | Sangat kuat (red glow) |
| Mikroskop | Inklusi angular, two-phase inclusions | Curved striae (garis melengkung) |
| Spektrometer | Jejak unsur kompleks | Kemurnian tinggi, sedikit jejak unsur |
Tips: Untuk ruby/safir >$500, WAJIB minta sertifikat dari GIA, GRS, Gubelin, atau AIGS.
Harga & Pasar Korundum #
Ruby #
- Pigeon’s Blood (Burma, untreated, >3ct): $1,000,000+ per karat
- Mozambique Ruby (heat-treated, 1-3ct): $1,000 - $10,000 per karat
- Commercial Ruby: $100 - $500 per karat
Safir Biru #
- Kashmir Antique (no heat, >5ct): $50,000 - $300,000 per karat
- Burma/Sri Lanka (no heat, 3-5ct): $5,000 - $50,000 per karat
- Madagascar/Thailand (heated, 1-3ct): $500 - $5,000 per karat
Safir Fancy (Non-Biru) #
- Padparadscha: $5,000 - $50,000 per karat
- Pink Safir: $1,000 - $20,000 per karat
- Yellow Safir: $100 - $2,000 per karat
Faktor Harga: Color (warna) > Clarity (kejernihan) > Cut (potongan) > Carat (berat)
FAQ (Pertanyaan Sering Diajukan) #
Q: Apakah Indonesia punya potensi menjadi produsen ruby/safir besar? A: Potensi ada, terutama di Kalimantan Barat dan Sulawesi, tapi eksplorasi masih sangat terbatas. Dibanding Myanmar atau Mozambik, produksi Indonesia masih mikro. Perlu riset geologi sistematis dan investasi.
Q: Bagaimana cara memastikan ruby/safir yang saya beli asli dan bukan sintetis? A: Minta sertifikat lab gemologi (GIA, GRS, AIGS, atau LPGI Indonesia). Jangan percaya “sertifikat toko”. Lab independen menggunakan mikroskop, spektrometer, dan UV lamp untuk identifikasi pasti.
Q: Apakah safir hitam (black sapphire) valuable? A: Tidak terlalu. Safir hitam umumnya sangat gelap (opaque) dan harganya murah ($5-$20/karat). Safir biru transparan jauh lebih berharga.
Q: Apakah heat treatment mengurangi nilai korundum? A: Ya, ruby/safir “no heat” bisa 2-10x lebih mahal dari yang “heated”. Namun, heat treatment diterima industri sebagai “natural treated”. Yang penting: disclosure (harus diberitahu).
Q: Bisakah korundum dijadikan investasi? A: Bisa, tapi HANYA untuk kualitas premium (no heat, certified, >3 carat, warna top-tier). Ruby Burma pigeon’s blood dan safir Kashmir memang naik nilainya 10-20% per tahun dalam 30 tahun terakhir. Tapi safir komersial sulit dijual lagi dengan profit.
Kesimpulan #
Korundum adalah mineral luar biasa—gabungan keindahan (warna ruby & safir), ketahanan (kekerasan 9), dan kelangkaan (deposit berkualitas tinggi sangat terbatas). Indonesia memiliki potensi geologis untuk korundum, namun produksi saat ini jauh di bawah negara penghasil utama. Dengan riset yang tepat, teknologi eksplorasi modern, dan regulasi yang mendukung, sektor batu mulia Indonesia bisa berkembang menjadi industri bernilai tinggi yang berkelanjutan.
Bacaan Lanjutan #
Referensi #
- Hughes, R. W. (1997). Ruby & Sapphire. RWH Publishing.
- Deer, W. A., Howie, R. A., & Zussman, J. (2013). An Introduction to the Rock-Forming Minerals. Mineralogical Society.
- GIA (Gemological Institute of America). Corundum Quality Factors.
- Badan Geologi Indonesia. (2020). Potensi Batu Mulia Indonesia.
- Peretti, A., et al. (2014). Rubies & Sapphires from Mogok Valley, Myanmar. GemResearch Swisslab.