Glossary Geologi Indonesia #
Kamus istilah geologi yang sering digunakan dalam artikel Geologi.id, disusun alfabetis untuk memudahkan pencarian.
A #
Abrasive: Material keras yang digunakan untuk mengikis/mengamplas (contoh: garnet, korundum, kuarsa).
Afanitik: Tekstur batuan beku dengan kristal sangat halus (<1 mm), tidak terlihat mata telanjang. Terbentuk dari pendinginan cepat di permukaan (vulkanik).
Alterasi: Perubahan mineralogi batuan akibat reaksi dengan fluida panas (hidrotermal). Penting untuk eksplorasi mineral logam.
Amfibolit: Batuan metamorf dari basalt/gabro yang mengandung >50% hornblende (amfibol).
Andesit: Batuan vulkanik abu-abu dengan kandungan silika 52-63%. Paling umum di Indonesia (Busur Sunda-Banda).
Antiklin: Lipatan batuan cembung ke atas (bentuk huruf A). Sering menjadi jebakan minyak & gas.
B #
Basalt: Batuan vulkanik hitam dengan kandungan silika rendah (45-52%). Magmanya encer → letusan efusif.
Batu Gamping: Batuan sedimen dari cangkang hewan laut (CaCO₃). Bahan baku semen.
Batubara: Batuan sedimen organik dari sisa tumbuhan yang terkarbonisasi. Ranking: Peat → Lignite → Bituminous → Anthracite.
Batupasir: Batuan sedimen dari butiran pasir yang tersementasi. Reservoir utama untuk minyak, gas, dan air tanah.
Bedding: Perlapisan pada batuan sedimen. Menunjukkan episodium pengendapan yang berbeda.
Blueschist: Batuan metamorf hijau-biru dari tekanan tinggi + suhu rendah. Indikator zona subduksi purba.
Bowen’s Reaction Series: Urutan kristalisasi mineral dari magma (Olivin kristal duluan, Kuarsa paling akhir).
C #
Cekungan Sedimen: Depresi topografi yang menjadi tempat akumulasi sedimen. Tempat terbentuknya migas.
Conchoidal Fracture: Pecahan berbentuk cekung seperti cangkang kerang (khas pada kuarsa, obsidian).
D #
Deformasi: Perubahan bentuk batuan akibat gaya tektonik (lipatan, patahan, kekar).
Diagenesis: Proses perubahan sedimen lepas menjadi batuan sedimen keras (litifikasi).
Diorit: Batuan beku dalam (plutonik) dengan komposisi intermediet. Ekuivalen plutonik dari andesit.
E #
Eclogite: Batuan metamorf dengan garnet + omphacite (piroksen). Terbentuk di kedalaman >40 km—bukti subduksi dalam.
Endapan Plaser: Akumulasi mineral berat (emas, kasiterit, intan) di sungai berdasarkan berat jenis.
Epitermal: Deposit mineral logam (emas, perak) dari fluida hidrotermal suhu rendah-sedang (150-300°C), dekat permukaan.
Evaporit: Batuan sedimen dari penguapan air laut (halit/garam, gipsum).
F #
Faneritik: Tekstur batuan beku dengan kristal kasar (>1 mm), terlihat mata. Terbentuk dari pendinginan lambat di dalam bumi (plutonik).
Fasies Metamorf: Kelompok mineral yang stabil pada kondisi suhu-tekanan tertentu. Dipakai untuk estimasi kondisi metamorfisme purba.
Feldspar: Kelompok mineral pembentuk batuan paling umum di kerak Bumi (~50%). Terdiri dari K-Feldspar dan Plagioklas.
Foliasi: Struktur berlapis pada batuan metamorf akibat mineral pipih (mika) terorientasi sejajar.
G #
Gabro: Batuan beku dalam (plutonik) hitam dengan komposisi basaltik. Ekuivalen plutonik dari basalt.
Garnet: Kelompok mineral silikat dengan sistem kristal kubik. Varietas: Almandine (merah), Pyrope, Spessartine (oranye), Grossular (hijau), Andradite, Uvarovite.
Gempa Megathrust: Gempa raksasa (M>8.0) dari patahan subduksi (megathrust fault). Contoh: Gempa Aceh 2004 (M9.1).
Geokimia: Studi komposisi kimia batuan, mineral, dan fluida untuk memahami proses geologi.
Geokronologi: Ilmu penentuan umur batuan (dating). Metode: Radiometric (U-Pb, K-Ar, C-14), Stratigrafi, Paleontologi.
Gneiss: Batuan metamorf tingkat tinggi dengan pita terang-gelap (gneissic banding). Dari granit atau sedimen yang di-metamorfose berat.
Gradasi Bertingkat: Struktur sedimen dengan butir kasar di bawah, halus di atas. Tanda turbidit (deposit longsoran bawah laut).
Granit: Batuan beku dalam (plutonik) terang dengan kuarsa + K-feldspar. Sumber timah di Bangka Belitung.
Greenschist: Batuan metamorf hijau kaya klorit + epidot. Metamorfisme tingkat rendah.
H #
Hidrotermal: Aktivitas fluida panas di bawah permukaan. Sumber air panas, geothermal, dan deposit emas-tembaga.
Hornfels: Batuan metamorf masif dari metamorfisme kontak. Sangat keras.
I #
Inklusi: Material asing yang terjebak di dalam mineral saat kristalisasi (contoh: rutile needle di ruby, “jardin” di emerald).
Intrusi: Magma yang menyusup ke batuan sekitar dan membeku di dalam bumi (pluton, dike, sill).
K #
Karst: Bentang alam khas dari pelarutan batu gamping (gua, dolina, sinkhole). Contoh: Gunung Kidul, Maros.
Kekar: Retakan pada batuan tanpa pergeseran. Jalur utama untuk air tanah dan minyak.
Kimberlite: Batuan vulkanik ultramafik yang membawa berlian dari mantel dalam (>150 km depth).
Korundum: Al₂O₃. Mineral keras kedua setelah berlian (HM 9). Varietas: Ruby (merah), Safir (biru/kuning/pink).
Kuarsa: SiO₂. Mineral paling umum di kerak Bumi. Sangat keras (HM 7), tidak bereaksi dengan asam.
Kuarsit: Batuan metamorf dari batupasir kuarsa. Sangat keras (HM 7+).
L #
Laterit: Tanah tropis kaya besi/aluminium dari pelapukan intensif batuan ultramafik. Sumber nikel (Sulawesi).
Lava: Magma yang keluar ke permukaan. Bentuk: Pahoehoe (licin), A’a (kasar), Pillow (bantal—di bawah air).
Lipatan: Batuan yang melengkung akibat gaya kompresi. Jenis: Antiklin (cembung), Sinklin (cekung).
Litifikasi: Proses sedimen lepas menjadi batuan keras (kompaksi + sementasi).
M #
Magma: Batuan cair di dalam Bumi (700-1300°C). Terdiri dari lelehan silikat + kristal + gas terlarut.
Mafik: Batuan kaya magnesium + besi, miskin silika. Warna gelap. Contoh: Basalt, Gabro.
Marmer: Batuan metamorf dari batu gamping. Kristal kalsit besar, bisa dipoles mengkilap.
Metamorfisme: Perubahan mineralogi dan tekstur batuan akibat suhu-tekanan tinggi, tanpa meleleh.
Milonit: Batuan hancur halus dari gesekan di zona patahan (fault gouge).
N #
Nikel Laterit: Endapan nikel dari pelapukan tropikal batuan ultramafik. Indonesia = 25% cadangan dunia.
O #
Obsidian: Kaca vulkanik hitam dari pendinginan super cepat lava asam (riolit). Pecahan sangat tajam.
Ofiolit: Kerak samudra + mantel yang terangkat ke daratan (obduksi). Sumber nikel, kromit. Contoh: Sulawesi Timur, Papua.
Olivin: (Mg,Fe)₂SiO₄. Mineral hijau zaitun, kristal pertama dari magma basalt. Alterasi → serpentinit.
Orogeny: Pembentukan pegunungan dari tumbukan lempeng (contoh: Himalaya dari India vs Eurasia).
P #
Patahan / Sesar: Rekahan batuan dengan pergeseran. Jenis: Normal (turun), Thrust (naik), Strike-slip (geser).
Pegmatit: Batuan beku kasar sekali (kristal > 1 cm) dengan mineral langka (beryl, turmalin, lithium, REE).
Peridotit: Batuan ultramafik hijau gelap, dominan olivin. Penyusun utama mantel Bumi.
Plagioklas: Kelompok feldspar dengan Ca-Na. Mineral pembentuk batuan paling umum kedua.
Porfiri: Tekstur batuan dengan kristal besar (fenokris) dalam massa dasar halus. Tanda pendinginan 2 tahap.
Pumice (Batu Apung): Batuan vulkanik putih penuh gelembung gas. Bisa mengapung di air.
Q #
Quartzite (Kuarsit): Batuan metamorf dari batupasir. Sangat keras karena kuarsa ter-rekristalisasi.
R #
Radiometric Dating: Penentuan umur batuan dari peluruhan isotop radioaktif (U-Pb, K-Ar, Rb-Sr).
Reservoir: Batuan berpori dan permeabel yang menyimpan minyak/gas/air tanah. Contoh: Batupasir, Karbonat.
Riolit: Batuan vulkanik terang dengan silika tinggi (>66%). Ekuivalen vulkanik dari granit.
Ring of Fire: Cincin gunung api dan gempa mengelilingi Samudra Pasifik. Indonesia bagian dari Ring of Fire.
S #
Safir: Korundum biru/kuning/pink (semua warna kecuali merah). Merah = Ruby.
Schist (Sekis): Batuan metamorf dengan foliasi jelas (schistosity). Mineral: Muskovit, Biotit, Garnet.
Sedimen: Material hasil pelapukan dan erosi batuan yang diendapkan di cekungan.
Serpentinit: Batuan metamorf hijau licin dari alterasi peridotit. Sering asosiasi dengan nikel.
Silika (SiO₂): Senyawa kimia paling umum di kerak Bumi. Mengontrol viskositas magma.
Sinklin: Lipatan batuan cekung ke bawah (bentuk U).
Skala Mohs: Skala kekerasan mineral 1-10 (1=Talk, 10=Berlian).
Slate (Sabak): Batuan metamorf dari shale. Bisa dipecah jadi lembaran tipis. Dulu untuk papan tulis.
Stratigrafi: Studi lapisan batuan sedimen untuk rekonstruksi sejarah bumi.
Subduksi: Lempeng samudra menyelam di bawah lempeng benua. Menghasilkan gunung api dan gempa.
T #
Tektonik Lempeng: Teori bahwa kerak Bumi terbagi jadi lempeng-lempeng yang bergerak.
Turbidit: Deposit sedimen dari longsoran bawah laut (turbidity current). Ciri: Graded bedding.
Turmalin: Mineral borosilikat dengan banyak warna. Sifat: Piezoelektrik.
U #
Ultramafik: Batuan sangat miskin silika (<45%), kaya Mg+Fe. Contoh: Peridotit, Serpentinit.
V #
Vein (Urat): Rekahan batuan terisi mineral (kuarsa, kalsit, logam). Sumber emas/perak paling klasik.
Vesikular: Tekstur batuan vulkanik berlubang (bekas gelembung gas). Contoh: Scoria, Pumice.
Vulkanisme: Aktivitas gunung api dan proses terkait (erupsi, intrusi, fumarol).
W #
Weathering (Pelapukan): Proses penguraian batuan jadi butiran halus atau terlarut. Jenis: Mekanis, Kimiawi, Biologis.
Z #
Zirkon: ZrSiO₄. Mineral aksesori yang sangat tahan (survive pelelehan). Dipakai untuk dating U-Pb (umur batuan).
Glossary ini terus diperbarui. Usulan tambahan istilah? Email ke info@geologi.id