Skip to main content

Pengelolaan DAS di Indonesia: Strategi, Kebijakan, dan Praktik Terbaik

·571 words·3 mins

Sungai itu ibarat pembuluh darah Bumi, dan Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah tubuhnya. Kalau tubuhnya sakit (hutan gundul, tanah rusak), pembuluh darahnya bakal bermasalah (banjir, kekeringan, polusi).

Indonesia punya ribuan DAS, tapi banyak yang statusnya “Kritis”. Sungai Citarum pernah dijuluki “Sungai Terkotor di Dunia”. Sungai Bengawan Solo tiap tahun meluap. Kenapa? Karena pengelolaan DAS kita masih business as usual. Artikel ini akan membahas konsep DAS terpadu (Integrated Watershed Management).


Apa Itu DAS?
#

DAS (Watershed/Catchment Area) adalah wilayah daratan yang menampung, menyimpan, dan mengalirkan air hujan ke satu titik keluar (outlet) di sungai utama atau laut.

Batas DAS adalah punggungan bukit/gunung (igir) pemisah air. Apa yang lo lakuin di hulu (buang sampah, tebang pohon) pasti berdampak ke orang di hilir.


Masalah Utama DAS di Indonesia
#

  1. Erosi & Sedimentasi: Tanah hulu tergerus, ngendap di waduk/sungai hilir. Waduk jadi dangkal (pendangkalan), kapasitas tampung turun.
    • Contoh: Waduk Gajah Mungkur (Wonogiri) umurnya memendek drastis karena sedimentasi parah dari DAS Keduang.
  2. Fluktuasi Debit (KRS): Koefisien Regim Sungai (Debit Max / Debit Min). Kalau angkanya tinggi, berarti saat hujan banjir bandang, saat kemarau kering kerontang. Ini tanda DAS sakit (nggak bisa nyimpen air).
  3. Pencemaran: Limbah industri, domestik, dan pertanian (pupuk/pestisida).

Strategi Pengelolaan DAS Terpadu
#

1. Konservasi Tanah dan Air (KTA)
#

  • Metode Vegetatif: Reboisasi, Agroforestri (tumpangsari), Cover Crop.
  • Metode Sipil Teknis: Terasering (sengkedan), Gully Plug (pengendali jurang), Dam Penahan, Embung.

2. Zonasi Tata Ruang
#

  • Hulu: Zona Lindung (Hutan Konservasi). Dilarang bangunan permanen.
  • Tengah: Zona Penyangga (Perkebunan terbatas).
  • Hilir: Zona Budidaya (Pertanian, Pemukiman, Industri).

3. Pemberdayaan Masyarakat
#

Petani di hulu sering dianggap “perusak”, padahal mereka butuh makan. Solusinya bukan usir, tapi edukasi pola tanam ramah lingkungan (misal: kopi naungan/shade coffee) yang nilai ekonomisnya tinggi tapi tetep nahan erosi.


Studi Kasus: Citarum Harum
#

Program pemulihan DAS Citarum (Jawa Barat) yang melibatkan TNI, Pemerintah, dan Warga.

  • Masalah: Limbah pabrik tekstil, kotoran ternak, sampah plastik, lahan kritis di hulu.
  • Aksi: Penutupan saluran limbah pabrik nakal, penanaman pohon di hulu, edukasi warga.
  • Hasil: Kualitas air membaik (dari Cemar Berat jadi Cemar Ringan), tapi masih butuh konsistensi puluhan tahun.

Kesimpulan
#

Mengelola DAS itu mengelola manusia. Air cuma ngikutin hukum gravitasi. Kalau kita mau air bersih dan bebas banjir, kita harus rawat “wadah”-nya (DAS) dari hulu sampai hilir.


Bacaan Lanjutan
#

FAQ (Pertanyaan Sering Diajukan)
#

**Q: Apa yang dimaksud dengan ** A: Pengelolaan Das Indonesia adalah salah satu topik penting dalam Geologi-Lingkungan yang membahas aspek spesifik dari geologi Indonesia. Pemahaman mendalam tentang topik ini sangat krusial untuk aplikasi praktis maupun penelitian.

Q: Mengapa Pengelolaan Das Indonesia penting untuk dipelajari? A: Memahami Pengelolaan Das Indonesia membantu kita mengerti proses geologi yang membentuk Indonesia, serta memberikan wawasan untuk eksplorasi sumber daya, mitigasi bencana, dan pengelolaan lingkungan.

**Q: Di mana saya bisa menemukan informasi lebih lanjut tentang ** A: Sumber informasi dapat diperoleh dari publikasi Badan Geologi Indonesia, jurnal internasional, serta perpustakaan universitas dengan program geologi.

Q: Bagaimana Pengelolaan Das Indonesia diterapkan di industri? A: Pengetahuan tentang Pengelolaan Das Indonesia digunakan dalam berbagai sektor seperti pertambangan, konstruksi, energi, dan perencanaan tata ruang, terutama di Indonesia yang memiliki kondisi geologi kompleks.

Q: Apakah ada penelitian terkini tentang Pengelolaan Das Indonesia di Indonesia? A: Ya, berbagai institusi penelitian dan universitas di Indonesia aktif melakukan riset terkait Pengelolaan Das Indonesia. Publikasi terbaru dapat ditemukan di jurnal nasional dan konferensi geologi.

Referensi
#

  1. Asdak, C. (2010). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
  2. KLHK. Rencana Umum Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RURHL).