Skip to main content

Struktur Geologi Indonesia: Lipatan, Patahan, dan Kekar

·835 words·4 mins

Batuan itu keras, tapi kalau ditekan terus-menerus selama jutaan tahun oleh pergerakan lempeng tektonik, dia bakal nyerah juga. Dia bisa melengkung (lipatan), retak (kekar), atau patah dan bergeser (sesar/patahan).

Studi tentang deformasi batuan ini namanya Geologi Struktur. Di Indonesia, ilmu ini wajib banget dikuasai karena kita hidup di atas “pabrik patahan” dunia. Artikel ini bakal bahas jenis-jenis struktur geologi dan contoh nyatanya di lapangan.


1. Kekar (Joints): Retakan Tanpa Geseran
#

Kekar adalah retakan pada batuan di mana tidak ada pergeseran (atau sangat kecil). Ini adalah struktur paling umum.

Jenis Kekar:
#

  • Kekar Tiang (Columnar Joint): Bentuknya kayak tiang-tiang segi enam. Terbentuk saat lava mendingin dan menyusut.
    • Contoh: Gua Batu Cermin (Labuan Bajo) atau di air terjun batuan beku.
  • Kekar Gerus (Shear Joint): Polanya menyilang (X), akibat gaya tekan (kompresi).
  • Kekar Tarik (Tension Joint): Retakan terbuka, akibat gaya tarik (tensi).

Pentingnya: Kekar adalah jalan tol buat air tanah, minyak bumi, dan cairan hidrotermal (pembawa emas) buat lewat.


2. Lipatan (Folds): Saat Batuan Melengkung
#

Kalau batuan bersifat plastis (liat) ditekan perlahan, dia bakal melipat kayak karpet didorong.

Bagian Lipatan:
#

  • Antiklin: Lipatan cembung ke atas (bentuk huruf A). Batuan tertua ada di inti (tengah).
    • Penting: Antiklin adalah jebakan minyak bumi paling klasik. Minyak (ringan) bakal ngumpul di puncak antiklin.
  • Sinklin: Lipatan cekung ke bawah (bentuk huruf U). Batuan termuda ada di inti.

Contoh di Indonesia:
#

  • Zona Kendeng (Jawa Timur): Perbukitan kapur yang terlipat-lipat hebat.
  • Punggungan Barisan (Sumatra): Rangkaian pegunungan hasil pengangkatan dan perlipatan.

3. Sesar / Patahan (Faults): Saat Batuan Patah & Geser
#

Kalau batuan bersifat getas (brittle) ditekan cepat atau melebihi batas elastisnya, dia bakal patah. Saat patahan itu bergerak, terjadilah Gempa Bumi.

Tiga Jenis Utama Sesar:
#

A. Sesar Normal (Turun)
#

  • Gaya: Tarikan (Ekstensi).
  • Gerakan: Blok atas (hanging wall) turun terhadap blok bawah (foot wall).
  • Contoh: Graben Yogyakarta. Dataran Bantul itu sebenernya blok yang turun, diapit perbukitan Baturagung (timur) dan Kulon Progo (barat).

B. Sesar Naik (Thrust/Reverse)
#

  • Gaya: Tekanan (Kompresi).
  • Gerakan: Blok atas naik terhadap blok bawah.
  • Contoh: Sesar Baribis (Jawa Barat), Sesar Kendeng (Jawa Timur). Sesar naik sering bikin gempa besar (megathrust di laut juga termasuk jenis ini).

C. Sesar Geser (Strike-Slip)
#

  • Gaya: Geseran (Shear).
  • Gerakan: Mendatar (kiri atau kanan).
  • Contoh Ikonik:
    • Sesar Semangko (The Great Sumatran Fault): Membelah Pulau Sumatra dari Aceh sampai Lampung (1900 km!).
    • Sesar Palu-Koro (Sulawesi): Penyebab gempa & tsunami Palu 2018. Pergeserannya cepat banget (~4 cm/tahun).
    • Sesar Lembang (Bandung): Sesar geser mengiri yang mengancam Bandung Raya.

Cara Mengenali Struktur di Lapangan
#

Gimana geolog tau ada patahan kalau ketutup tanah/hutan?

  1. Gawir (Scarp): Tebing lurus tiba-tiba.
  2. Triangular Facets: Bukit-bukit segitiga berjejer rapi.
  3. Sungai Membelok Tiba-tiba (Offset Stream): Khas sesar geser.
  4. Mata Air Panas: Air tanah turun lewat celah sesar, dipanaskan magma, naik lagi ke atas. (Contoh: Sari Ater di kaki Sesar Lembang).
  5. Zona Hancuran (Breksiasi): Batuan di jalur sesar biasanya hancur jadi butiran kasar (breksi sesar) atau halus (milonit/gouges).

Implikasi Struktur Geologi
#

  1. Bencana Geologi: Patahan aktif = sumber gempa. Peta struktur wajib dipakai buat tata ruang (jangan bangun RS di jalur sesar!).
  2. Sumber Daya Alam:
    • Minyak & Gas terjebak di antiklin atau patahan.
    • Emas mengendap di urat-urat (veins) yang ngisi kekar/patahan.
  3. Hidrogeologi: Patahan bisa jadi bendungan air tanah atau justru saluran air tanah.

Kesimpulan
#

Indonesia adalah laboratorium geologi struktur raksasa. Lipatan dan patahan bukan cuma bikin pemandangan indah, tapi juga nyimpen potensi (SDA) dan bahaya (bencana). Memahaminya adalah kunci survival di Ring of Fire.


Bacaan Lanjutan
#

FAQ (Pertanyaan Sering Diajukan)
#

Q: Apa perbedaan sesar geser dan sesar naik? A: Sesar geser bergerak horizontal (kiri/kanan) seperti Sesar Palu-Koro dan Semangko. Sesar naik bergerak vertikal (blok atas naik) seperti Sesar Baribis, biasanya lebih berbahaya karena bisa trigger megaearthquake.

Q: Mengapa Sesar Lembang sangat berbahaya untuk Bandung? A: Karena (1) Sesar Lembang adalah sesar geser aktif yang bergerak ~3 mm/tahun, (2) Tepat melewati bawah kota Bandung dengan 8+ juta penduduk, (3) Belum pernah gempa besar tercatat (energy terakumulasi), (4) Banyak bangunan tinggi yang berpotensi collapse.

Q: Bagaimana cara mengetahui suatu patahan masih aktif atau tidak? A: Patahan aktif jika: (1) Ada bukti pergerakan dalam 10,000 tahun terakhir (paleoseismologi), (2) Morphology segar (gawir/scarp jelas), (3) Hot springs di jalur sesar, (4) GPS geodetic menunjukkan strain accumulation, (5) Seismicity (gempa kecil) di sekitar fault zone.

Q: Apakah antiklin selalu menjebak minyak? A: Tidak selalu. Antiklin harus memenuhi 4 syarat: (1) Source rock (batuan induk minyak), (2) Reservoir rock berpori (batupasir), (3) Seal rock kedap (shale/lempung di atas), (4) Timing (minyak migrasi setelah lipatan terbentuk). Kalau salah satu tidak ada, antiklin kosong.

Q: Bagaimana dampak patahan terhadap air tanah? A: Patahan bisa jadi barrier (penghalang) atau conduit (saluran) air tanah, tergantung isi zona sesar. Jika terisi clay gouge (lempung) → barrier. Jika terisi breksi kasar → conduit. Ini penting untuk eksplorasi sumur air.

Referensi
#

  1. Billings, M. P. (1972). Structural Geology.
  2. Pulunggono, A., & Martodjojo, S. (1994). Perubahan Tektonik Paleogen-Neogen Merupakan Peristiwa Terpenting di Jawa.
  3. Natawidjaja, D. H. (2018). Neotectonics of the Sumatran Fault.